aku ga perlu lagi berlari
ga da lagi yang harus kuraih
semua sudah berlalu
aku yang pergi
atau yang ditinggal pergi
yang pasti,
aku sendiri
kini aku hanya bisa berdiri
menunggu pagi
menunggu hari
dan kembali lagi menjadi pagi
dan berlalu lagi satu hari
dan begitulah aku berdiri
menunggu pagi
menunggu hari
dan menunggu mati
aku yang pergi
atau yang ditinggal pergi
yang pasti,
aku sendiri. .
Kamis, 04 Oktober 2012
Kamis, 26 Juli 2012
Tak Banyak Berharap
Aku merasakan apa yang kau rasa sobat
Saat mencintai tanpa dicintai
Saat mencintai tanpa memiliki
Saat mencintai tanpa diketahui
Tapi melihatmu tertawa aku sudah tenang
Melihatmu senang aku bahagia
Melihatmu bahagia aku suka
Saat kau menangis aku tak bisa melakukan apa-apa
Aku tak berharap banyak darimu
Cukup, kamu tau aku mencintaimu
Saat mencintai tanpa dicintai
Saat mencintai tanpa memiliki
Saat mencintai tanpa diketahui
Tapi melihatmu tertawa aku sudah tenang
Melihatmu senang aku bahagia
Melihatmu bahagia aku suka
Saat kau menangis aku tak bisa melakukan apa-apa
Aku tak berharap banyak darimu
Cukup, kamu tau aku mencintaimu
Rabu, 25 Juli 2012
Rindu
Kala tawa menghapus sepi,
tak selama nya ia kan riang...
Kala tangis mengukir lara,
Kala tangis mengukir lara,
tak selamanya ia kan sendu...
Kala perjumpaan menghadirkan cinta,
selalu ada perpisahan diakhirnya...
Dan dikala aku mulai melupakan tawanya, senyumnya, tangisnya, dan segala tentangnya...
barulah aku sadar...
bahwa aku mulai Merindukannya.
barulah aku sadar...
bahwa aku mulai Merindukannya.
Jumat, 29 Juni 2012
Langit dan Bumi
DULU aku pernah jatuh cinta kepada ‘Langit’,
bahkan tergila-gila padanya.
Namun sepertinya cintaku bertepuk sebelah tangan.
Bahkan semakin aku berusaha menggapainya,
semakin jauh jarakku dengannya.
Lalu KEMARIN aku mencoba membuka hati terhadap ‘BUMI’, tempatku berpijak SEJAK KECIL.
Bumi yang selama ini menyokong tubuhku dan tempatku bersandar.
Aku ingin mengenalnya lebih ‘dalam’.
Ingin belajar mencintai Bumi,
seperti aku pernah mencintai Langit.
Ternyata di ‘Bumi’ aku menemukan kedamaian yang selama ini aku cari.
Di Bumi, aku mendapatkan penerimaan sepenuh hati.
Kini kemanapun aku pergi,
aku selalu merindukan ‘Bumi’-ku.
Sekarang aku bertekad TAK AKAN PERNAH BERHENTI MENYAYANGI ‘BUMI’.
Aku rela melakukan apapun untuk berbaring di Bumi-ku.
Untuk mencintai,
aku rela untuk ‘BERUBAH’ menjadi seperti Bumi
Tapi kenapa semua yang kulakukan tak pernah mampu membuat ‘Bumi’ mendekat padaku?.
Tidak inginkah Bumi menerima cintaku?.
Haruskah menunggu sampai jasadku ditanam di Bumi, agar aku bisa bersatu kekal denganmu?.
-grey-
Langganan:
Postingan (Atom)