Jumat, 29 Juni 2012

Langit dan Bumi

DULU aku pernah jatuh cinta kepada ‘Langit’, bahkan tergila-gila padanya.
Namun sepertinya cintaku bertepuk sebelah tangan.
Bahkan semakin aku berusaha menggapainya, 
semakin jauh jarakku dengannya. 

Lalu KEMARIN aku mencoba membuka hati terhadap ‘BUMI’, tempatku berpijak SEJAK KECIL. 
Bumi yang selama ini menyokong tubuhku dan tempatku bersandar. 
Aku ingin mengenalnya lebih ‘dalam’. Ingin belajar mencintai Bumi, 
seperti aku pernah mencintai Langit. 

Ternyata di ‘Bumi’ aku menemukan kedamaian yang selama ini aku cari. 
Di Bumi, aku mendapatkan penerimaan sepenuh hati. 
Kini kemanapun aku pergi, aku selalu merindukan ‘Bumi’-ku. 
Sekarang aku bertekad TAK AKAN PERNAH BERHENTI MENYAYANGI ‘BUMI’. 

Aku rela melakukan apapun untuk berbaring di Bumi-ku. 
Untuk mencintai, aku rela untuk ‘BERUBAH’ menjadi seperti Bumi 
Tapi kenapa semua yang kulakukan tak pernah mampu membuat ‘Bumi’ mendekat padaku?. 
Tidak inginkah Bumi menerima cintaku?. 
Haruskah menunggu sampai jasadku ditanam di Bumi, agar aku bisa bersatu kekal denganmu?.

 -grey-